Selasa, 18 Oktober 2011

KURSUS BEKAM SURABAYA | PERINTAH BERBEKAM 2

KURSUS BEKAM SURABAYA | PELATIHAN BEKAM SURABAYA
ditulis ulang oleh Pondok Bekam Indonesia untuk http://kursusbekamsurabaya.blogspot.com

Bagian ke-2|| sambungan dari bagian ke-1 klik disini
Perintahkan Umatmu Agar Berbekam,
Wahai Muhammad
ditulis ulang Pondok Bekam Indonesia

KURSUS BEKAM SURABAYA Kita bisa melihat hal itu [seperti yang dibahas pada bagian ke-1] lebih jelas lagi dalam hadits marfu’ yang diriwayatkan melalui jabir : “ Setiap penyakit ada obatnya, apabila obat tepat mengenai penyakit, maka akan terwujud kesembuhan dengan izin Allah Ta’ala “ (HR. Muslim)

Dalam hadits ini terdapat isyarat bahwa kesembuhan itu terletak pada akurasi obat dengan izin maupun kuantitasnya keliru, sehingga tidak memawa hasil, bahkan justeru menciptakan penyakit lain.  Hal semacam ini banyak kita lihat dizaman sekarang dalam penggunaan obat-obat kimia (sitetik,red) dan efeksampingnya yang mengerikan. Anda mungkin pernah melihat pasien penyakit rematik, misalnya, yang terkena luka lambung karena ia menjalani pengeobatan tematik, dan ketika ia menjalani pengobatan luka lambungnya, ia terkena penyakit jantung, demikian seterusnya.


kurusubekamsurabaya. Kadang-kadang satu obat berkhasiat menyembuhkan satu penyakit, tetapi berefek menimbulkan banyak penyakit lain, dan hanya kepada Allah kita memohon pertolonggan. Diriwayatkan dari Anas RA. : “ Sesungguhnya Allah ketika menciptakan penyakit, pasti  menciptakan obat, maka hendaklah kalian berobat!”  (HR.Ahmad)

Mungkin perintah didalam hadits ini dipahami sebagai perintah berobat secara mutlak, tanpa peduli apakah obat tersebut, halal atau haram. Akan tetapi hadits marfu’  yang diriwayatkan oleh Abu Darda’, membatasi pencarian obat ini hanya pada obat yang dihalalkan oleh Allah, dimana Nabi SAW bersabda” Sesungguhnya Allah telah menciptakan obat untuk setiap penyakit, maka berobatlah kalian, tetapi jangan berobat dengan sesuatu yang diharamkan”. (HR. Abu Daud).

Jadi berobat merupakan perintah syariat, meskipun boleh saja seseorang bersabar dengan penyakit dalam rangka mencari pahala (dan secara syar’i tidak dimakruhkan tidak berobat, sekalipun hidup seseorang dalam bahaya). Namun berobat lebih dicintai. Upaya untuk berobat sama sekali tidak bertentangan dengan tawakkal seseorang kepada Allah SWT, karena upaya mencari kesembuhan itu tergatung pada takdir dan kehendak Allah SWT, sebagaimana dalam hadits Jabir, “......dengan izin Allah .”

kursus bekam | kursus bekam surabaya | KURSUS BEKAM SURABAYA | kursusbekamsurabaya | kurusu bekam di surabaya | kursusbekamdisurabaya | KURSUS BEKAM DI SURABAYA |
Bersambung  pada bagian ke-3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar